Sabtu, 26 September 2015

Moving on and letting go

"Makanyaa.. Move on donk!"

Ngomongin tentang move on, sebenarnya ini adalah topik yang lumayan ringan buat untuk diomongin, tetapi berat untuk dijalanin. Iya sih, ngomongnya gampang, cuma perlu 2 detik buat ngucapinnya, tapi untuk bener2 bisa move on, it takes time.. bisa bulanan, atau bahkan tahunan. Dan sekali lagiiii, move on ini bukan perkara gampang yaaa.. banyak orang yang udah punya pasangan jadi gak bahagia dengan hubungan yang dijalaninya hanya karena ada unfinished business dengan orang di masa lalunya, alias belum bisa move on!

Menyadari tentang bahaya gagal move on untuk masa depan, aku dan temen-temenku yang jomblo-jomblo ini bikin semacam unofficial support group, gak ter-declare sih, cuma kita sama-sama ngerti aja kalo kita ada untuk saling menguatkan, saling mendukung usaha-usaha move on teman-teman kita. tapi sampe saat ini ternyataaaaaa.. gagal! masing-masing dari kita ternyata masih punya unfinished business sama orang yang pernah punya tempat di hati kita. termasuk aku.. aku juga gagal move on.


bicara tentang gagal move on, sebenarnya udah dari dulu aku pengen banget move on dari laki-laki yang udah setahunan lebih ini merasuki pikiranku (you can read it on my previous posts). aku mencoba, mencoba, dan mencoba... tapi selalu aja, gagal! dulunya sebelum aku tahu perasaannya, saat aku berencana move on, entah kenapa, semesta selalu berkonspirasi untuk mempertemukan lagi aku dan dia. entah tiba-tiba dianya gak sengaja nyapa lagi, aku nya yang kebetulan ada urusan di tempat kerjanya, tiba-tiba dia nya ngajakin jalan, mampir ke rumah, dll. simple things like that made my moving on struggle becomes harder and harder!

setelah aku tau kalo ternyata dia juga suka sama aku, perjuangan move on jadi lebih berat. loh, sama-sama sayang, tapi kok malah move on? entahlah. banyak hal tentang dia yang bagaikan benang kusut di kepalaku, dan di hatiku juga. aku berusaha meluruskan benang yang kusut itu, tapi kayaknya cuma aku yang usaha. dianya santai aja. setiap aku nanya ke dia, bukan jawaban yang aku dapat, tapi akunya malah makin bingung sama pernyataannya.

Yang aku tahu, kata orang, kalau ada dua orang yang saling sayang, dua-duanya bakalan saling usaha, dua-duanya bakalan saling berjuang.. kata orang, kalo ada dua orang yang saling sayang, dua2nya akan saling cari cara supaya keep in touch, supaya saling tau kabar, supaya tetep deket walaupun gak bisa ketemu langsung. katanya sih gituuu.. tapi ini...

aku sempat berpikir, ini anak sebenarnya beneran suka apa nggak sih? kadang sikapnya suka berubah-berubah, kadang dianya suka cari perhatian (caper), kadang suka nunduk malu-malu kalo aku lagi mandangin dia, tapi suka curi-curi pandang juga kalo aku lagi di deket dia.. kalo aku lagi gak ada, dia suka nanyain tentang aku ke temanku, atau nyinggung-nyinggung supaya temenku itu ngomongin sesuatu tentang aku ke dia..

tapiiiiiii.. terkadang dia suka cueeeeeeeekkk bangeeeeeet.. banyak pesan-pesanku yang tak terbalas, banyak hal penting (menurutku) yang sebenarnya mau aku share ke dia, ceritain ke dia, tapi dianya angin-anginan.. terus lama-lama akunya lupa sendiri mau bilang apa.. begitu banyak pesan-pesanku yang bikin aku nyesel sendiri kenapa harus kirim ke dia.. mungkin hal-hal remeh-temeh kayak gini gak pernah penting bagi dia.

sebenarnya aku ngerti tentang kondisi dia yang pernah dia ceritain ke aku beberapa waktu yang lalu. aku ngerti dan aku gak akan memaksa. aku gak minta dia untuk ketemu aku setiap hari, atau seminggu sekali, atau sebulan sekali.. gak.. aku gak akan maksa. aku ngerti kok. tapi aku cuma minta sedikiiit aja kepedulian dia, kalo memang dia punya perasaan ke aku.

tapi, siapa aku? siapa aku untuk minta dia sedikit peduli ke aku? siapa aku? entah aku juga gak tau. mungkin hanya setitik debu di ujung sepatunya. entahlah. gak jelas. setahuku, setiap perempuan butuh kepastian; kalo sayang bilang sayang, kalo gak, bilang gak.. jangan di mulut bilang sayang, tapi di hati ternyata lain.. kalo memang mau sama aku, bilang.. aku bersedia nunggu kok.. kalo memang gak mau, gak suka, jangan bertingkah seolah-olah perasaan itu kita berdua yang rasa..

karena sikapnya yang gak konsisten itu, akhir-akhir ini aku berusaha moving on and letting go.. aku pikir, mungkin memang udah sifatnya yang seperti itu, mungkin itu cuma cara dia doang supaya hubungan pertemanan antara aku sama dia gak rusak, mungkin dia cuma pura-pura, dll. aku mencoba pelan-pelan mengikhlaskan. berat memang tapi pasti bisa seiring berjalannya waktu.

aku coba kuat-kuatin diri. biasanya kalo liat spanduk atau baliho salah seorang tokoh masyarakat yang punya nama yang sama dengan dia, aku bawaannya baper sendiri. tapi kali ini aku coba kuat-kuatin diri, mencoba biasa-biasa aja nanti kalo ketemu sama dia.. mencoba untuk menghindari hal-hal yang bisa bikin aku luluh lagi dengannya..

dan dia, kayaknya dia selalu dapat sinyal-sinyal tertentu kalo aku mau move on dari dia. mungkin dia nangkap sesuatu dari postingan di fb dan di bbm ku yang mulai menyinggung sesuatu tentang move on, karena dia tau cuma dia satu-satunya laki-laki di hati aku. dia tau kalo aku susah untuk sayang sama orang lain kalo aku udah sayang banget sama satu orang. dia tau. dia tau itu. makanya tadi sore, tanpa ada petir, hujan, badai, atau tanda alam apapun itu, dia tiba-tiba nelpon. gak lama sihh.. cuma 1 menit 49 detik doang. tapi itu berhasil bikin aku sedikit luluh. sedikit yaaa.. sedikit doang.. aku mulai kebal sepertinya.

aku mulai sadar, kayaknya dia gak rela kalo aku move on dari dia. dia selalu hubungi aku lagi kalo aku udah nyinggung soal move on. sebenarnya aku berusaha move on karena aku mulai capek dengan usaha-usaha ku yang gak dihargai, sikapnya yang angin-anginan, dll. aku gak ngerti gimana dia memaknai hubungan ini. dibilang teman, but we're more than just friends.. and yeah, we are friends.. dan mungkin sebagai teman, aku gak boleh berharap lebih atas sesuatu yang sebenarnya sama-sama kita rasakan.

dan aku mulai ngerasa dilema.. di satu sisi logika aku bilang karna sikapnya yang kayak gitu, seharusnya aku cari laki-laki lain yang bisa lebih menghargai aku. tapi hati aku bilang, aku sayang bgt sama dia.. dan sulit bagi aku untuk menyingkirkan dia. sulit untuk bisa suka sama laki-laki lain. aku udah pernah coba berkali-kali dan selalu gagal.

aku mulai capek karena tenyata setelah dia bikin aku gagal move on berkali-kali, sikapnya juga gak berubah.. masih aja gitu. dan dia juga gak bilang apa-apa, dia gak suruh aku untuk menunggu atau apa gitu.. padahal, kalau dia minta aku untuk nunggu, aku akan tunggu. kalau dia kasih pengertian, aku akan mengerti. aku gak akan maksa dia untuk selalu ketemu dan jalan bareng kayak pasangan-pasangan lain. aku akan bersabar untuk itu. aku tipe perempuan yang suka berjuang bersama. tapi dari dianya juga gak bilang apa-apa. aku jadi merasa diam di tempat. gak jelas mau ngapain dan harus ngapain. mungkin bagi dia aku cuma pilihan alternatif alias cadangan seandainya pemain utamanya berhalangan. atau mungkin dia sebenarnya gak se-sayang itu sama aku. entahlah.

Melihat sikapnya yang menyebalkan seperti itu dan gak berubah-berubah, maka saat ini aku sedang mengumpulkan tenaga untuk bisa move on. Mungkin suatu saat nanti seiring berjalannya waktu, aku akan bisa. Dan jika suatu saat nanti aku benar-benar pergi, aku hanya ingin dia tau bahwa sebenarnya bukan aku yang meninggalkan, tapi dia lah yang menyuruhku untuk pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar