Sabtu, 17 April 2010

cinta dan waktu



terkadang, bila cinta sudah melekat, rasanya waktu sudah menjadi tidak rasional...
apalagi bila sudah dibumbui oleh sebuah perasaan yang bernama rindu..
itulah yang sedang saya rasakan saat ini.. hehe..

dimana2 yang namanya 1 hari tetaplah 24 jam, 1 jam tetaplah 60 menit, dan 1 menit tetaplah 60 detik.. tak ada yang berubah.. dari dulu juga tetap seperti itu..

tapiiiii,,,
jika kita bersama org yg kita sayangi, entah kenapa waktu sepertinya sangat sangat tidak bersahabat dengan kita. ia berjalan dengan sangat cepat. rasanya baru aja ketemu, jalan, duduk, ngobrol bentar, ehh tau2 nya udah sore. harus pulang lagi.. huhh... :(

tapiii sebaliknya.. jika kita dihadapkan pada suatu kondisi yang sangat tidak menyenangkan (menuggu misalnya), rasanya waktu berjalan dengan saaaaaaaangat lama, seolah ia sedang menikmati dan memandangi setiap inci dari perasaan ketidak-nyamanan yang sedang kita rasakan..
huhh..

dan waktu, ia akan terus berjalan.. secepat apapun kita berlari, pasti takkan mampu mendahuluinya, takkan mampu mengulangnya.. sehingga terkadang tercipta penyesalan yang tak terelakkan, seperti lirik lagunya westlife yang berjudul Fool Again:

if i could, i would... turn back the time..

dan waktu pula yang (mungkin) mengilhami pencipta lagu 'The Way You Look At Me' yang dibawakan oleh penyanyi asal Philippine, Christian Bautista, sehingga dalam lirik lagunya terdapat lirik seperti ini:

If I could freeze some moment in my mind
Be the second that you touch your lips to mine
I'd like to stop the clock, make time stand still
'Cause, baby, this is just the way I always wanna feel



namun diantara berbagai pertentangan antara waktu dan cinta, terdapat juga salah satu persamaannya:

SO COMPLICATED !

Senin, 12 April 2010

i only need someone to understand this..


Dear blog…

I don’t know why recently I often feel so sad inside, like no one wants to care about me..
I fall asleep by thinking how poor I am...

I stare myself in front of the mirror… I know nothing last forever...
But it’s hard to realize how ugly I am... then, why does a great man like him chose an ordinary girl like me...
Why God?

I was not born from a rich dad, and a fashionable mom… I’m not dress up like what teenagers usually do…
I don’t go to college with a luxurious car... I have no car, or even motorcycle... I’m too poor to buy it…
my Home is so far away from college… so I usually chase the bus for not arriving late… the extremely-hot sunny day always accompany my journey... I go anywhere by my self... no one wants to accompany me, even my boyfriend... he’s too busy to care about me…

God, why everything have been changed so fast? I still can’t prepare myself to face the changing in front of me… everyone may think I’m happy… but I’m not… I like to act as if I’m a happy person, and through my days with joke, smile, and laugh...

I don’t need a perfect man…
I just need someone who wants to lend me a shoulder to cry, and ears to listen…

Rabu, 07 April 2010

Pulaaaaaaaaaaaaanggg...



Tujuan pulang pastilah sebuah tempat bernama RUMAH. Tidak ada tempat yang lebih nyaman dari rumah. Tempat aku bisa menjadi kakak bagi saudara-saudaraku, sekaligus anak bagi orang tuaku.
Tempat yang menerima aku apa adanya.

Tidak perlu mengubah banyak hal sebagai penyesuaian, yang akan membiaskan keaslian sifatku. Ya, cukup menjadi diri sendiri saja dan aku diterima, sesederhana itu. Aku tidak bisa menyebut diriku kakak yang baik, toh pasti kami beradu mulut untuk hal kecil. Aku juga bukan anak yang baik, orangtuaku acapkali berpetuah panjang lebar karena ulahku. Tapi, meski begitu mereka tetap menyambutku hangat ketika aku pulang. Dan aku tak perlu berpura-pura agar diterima.

Dan kini, aku menemukan rumah keduaku. Hatimu. Ya, di hatimu. Hatimu senyaman tempat yang aku sebut rumah itu. Tak perlu banyak penyesuaian dan aku selalu disambut dengan hangat, sehangat sapaan mentari di pagi hari. Meski omelanku sering membuatmu gerah dan meski amarahku pernah membuatmu murka, tapi kau tak pernah bergeming dan tetap ingin menjadi pria terakhir yang berdiri untukku. Di sampingku. Terima kasih untuk itu. :)

Lantas pertanyaannya sekarang, apakah hatiku sudah senyaman rumahmu? Karena sungguh, dari sekian rumah yang pernah aku singgahi, hanya rumahmu lah yang ingin ku tinggali.
:)

pulang ke hatimu

Setelah mendengar lagu yang saya post di blog saya ini, saya mulai berpikir: Mungkinkah hati seperti rumah? yang berarti tempat untuk pulang?


Orang bijak pernah berkata, hati terlalu luas untuk seseorang. Mungkinkah seseorang ini seorang kekasih?? kemudian kenapa terlalu luas, dan kenapa hanya seorang?? Entahlah, mungkin sebaiknya kita biarkan saja menjadi tanya yang menunggu jawab.

Kebanyakan orang pasti akan mencari hubungan, misalnya saya memasukkan sebuah lirik lagu di bagian atas, kemudian akan coba dicari hubungannya pada teks-teks dibawahnya, benar tak??
Sayang sekali, saya termasuk seseorang yang nyaman dengan kemapanan, sehingga pola yang sama itu agaknya juga akan saya tiru.

Dasar sehingga saya harus meniru terutama karena saya suka lagu itu secara lengkap, bukan hanya karena lirik lagunya, namun juga karena musikalitasnya.

Seandainya saya seorang komponis tentu saya tau bagaimana partiture lagu tersebut dan kiranya dapat memberikan comment yang sesuai.
Tidak hanya asal kasih comment : “pitch controlnya kurang tu!!”, atau “Baju kamu bagus tapi pliss dech, saya pikir kamu bisa lebih bagus dari pada yang barusan”.
Semoga saya tidak termasuk orang yang merugi, dengan terjebak pada comment-comment seperti itu (saya ga benci ko dengan hal kayak gini, cuman males aja dengernya..) :)

tiba-tiba jadi inget suatu hal yang menuntun saya kepada alasan kedua mengapa saya menyukai lagu Shera tersebut.

Aha, kiranya lagu tersebut kembali menceritakan tentang pulang.
Betapa perjalanan menumpulkan batin seseorang, betapa langkah kaki bisa menggelayut seperti bayangan yang enggan lepas.
Berat sekali sehingga lelah, penat, bosan dan putus asa, menjadi satu.

Jika menurut lagu yang sedang kamu dengar, kembali solusi dari semua itu adalah pulang. Mungkin ide awalnya sama dengan alasan-alasan yang sama, suasana dan harapan yang sama. Namun kenapa harus ke hati??
Mungkin karena hati terlalu luas untuk seseorang barangkali??
Mungkin juga karena hati adalah rumah terindah bisa juga barangkali??
Atau mungkin kah hanya hati yang bisa memaafkan begitu banyak kesalahan??

Tentu ada syarat tertentu sehingga hati mampu mengelaborasi semua kesalahan, lelah dan penat tadi.
Hanya hatimu yang mampu melakukannya, karena hatimu adalah rumah terindah.
Dan kamu adalah suara yang memanggil di mimpiku, membangunkanku dengan senyum mengembang, dan air mata menggenang.

:)

Selasa, 06 April 2010

Cinta Tak Kenal Usia: Sebuah pelajaran berharga dari sepasang kakek-nenek..

disaat pasangan yang lain dengan usia yang jauh lebih muda daripada usia yang pantas untuk disebut "kakek" atau "nenek", dengan keegoisan yang tinggi dan ditambah dengan kejenuhan yang membawa pada perselingkuhan, atau perceraian yang tak terelakkan...
saat istilah "puber kedua" menjadi alasan pembenar bagi kaum lelaki untuk jelalatan dengan para wanita diluar..
dan disaat fisik dan harta yang mungkin bagi sebagian orang menjadi sebuah masalah dalam hal mencintai orang lain..

kali ini aku mau nyeritain tentang pengalaman pribadi (pengamatan pribadiku tepatnya) yang aku amati di sebuah halte di depan RSU Zainul Abidin Banda Aceh, hari ini (6/4) sekitar jam 12 siang yang memberikan aku sebuah pelajaran berharga sekaligus sangat mengharukan bagiku..

***

setelah turun dari damri dan sedang menunggu untuk dijemput oleh papaku, tiba-tiba pandanganku tertuju pada sepasang kakek-nenek yang sedang berjalan kaki... usia mereka kira-kira sekitar 65 tahunan gitu.. memang hanya jalan biasa.. tapi yang luar biasa bagiku adalah cara mereka berjalan yang saling bergandengan tangan sepanjang jalan.. genggamannya eraaaaaaaaaatt banget..

terus, pas mereka udah nyampe halte dan mau duduk, kebetulan haltenya penuh dan yang tersisa hanya sebuah tempat yang kira-kira hanya cukup untuk diduduki oleh satu orang. kemudian si kakek menyuruh nenek itu untuk duduk, sementara si kakek berdiri..

karena merasa iba, lalu aku pun berdiri dan mempersilakan kakek tersebut untuk duduk di tempatku yang persis ada di sebelah nenek itu. namun kakek tersebut menolak dengan alasan hanya sebentar saja.

kemudian kakek dan nenek itu bercakap-cakap. aku tak dapat terlalu jelas mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan karena ributnya suara kendaraan yang melintasi jalan. tapi yang dapat kutangkap adalah si nenek merasa kehausan dan kemudian kakek itu berkata: "biar aku saja yang pergi beli."

"aku nggak ada uang kecil, nih.." ujar si nenek sambil menyodorkan selembar uang Rp. 50.000 kepada kakek tersebut.

" nggak usah.. sama aku ada." kemudian kakek itu pun pergi membelikan minuman untuk nenek.

setelah kakek itu pergi membeli minuman, nenek itu pun berbincang-bincang denganku. dari situ aku tahu bahwa mereka baru saja dari rumah sakit untuk berobat. nenek itu sepertinya adalah orang jawa. tampak dari logat bicaranya.

tak lama kemudian kakek itu kembali dengan membawa sebotol aqua. ia duduk disamping nenek itu yang tempatnya kebetulan sudah kosong. ia buka segel dan penutup botol, memasukkan sedotan kedalamnya, dan kemudian memberikannya kepada nenek itu. aku tahu sebenarnya kakek itu juga haus (karena teriknya cuaca kota banda aceh saat itu). tapi kakek itu lebih mendahulukan kepentingan istrinya.

setelah minum, nenek itu pun tersenyum dan menyodorkan botol aqua itu kepada sang kakek. kakek meminum air itu sedikit. kemudian nenek bertanya: "kenapa gak dihabisin aja airnya?". si kakek menjawab: "nanti kan mau ke pasar, pasti nanti kamu haus lagi."

subhanallah... begitu tulusnya rasa cinta mereka.. walaupun si kakek mungkin merasa sangat haus, tapi ia masih bisa menahan rasa hausnya mengingat jikalau di pasar nanti istrinya kehausan. ia lebih mementingkan kepentingan istrinya dari pada kepentingannya sendiri walaupun jika di pasar nanti belum tentu si nenek itu akan kehausan, tapi ia tetap menyisakan air itu untuk berjaga-jaga jika istrinya kehausan..
asli,, di bagian ini aku terharuuuuu bangettt... mata udah berkaca-kaca.. ternyata walaupun usia sudah tidak muda lagi, kerutan juga semakin banyak, dan fisik pun tak seindah dulu lagi, namun cinta mereka tidak lekang dimakan waktu..

kemudian aku lihat mobil papaku yang semakin mendekat, lalu aku pamitan sama mereka. papaku sudah datang menjemput...

ahh,, terima kasih Tuhan... terima kasih telah memberikanku pelajaran berharga melalui sepasang kakek dan nenek yang kutemui di halte... hari ini dan di halte ini, aku mendapat sebuah pelajaran berharga yang tak akan pernah kulupakan..

* NB: foto di atas adalah foto yang aku ambil secara diam-diam saat si kakek memengang tangan nenek untuk membantu nenek tersebut yang sedang naik ke anak tangga halte..

Senin, 05 April 2010

film [psikologi]

ternyata nonton sambil belajar [belajar sambil nonton] asik juga yahh.. karena ada mata kuliah psikologi abnormal, jadi sebelum ujian mid semester, kami (angkatan 09) ngadain acara "nonton bareng"... film yg ditonton yaitu film 'a beautiful mind' sama 'identity'.

so far, filmnya asik. apalagi film a beatiful mind.. hmm, so touchy! filmnya tentang seorang ahli matematika jenius yg menderita skizofrenia paranoid. belakangan, pas nyari reviewnya aku baru tau kalo ternyata itu adalah real story, dan si john nash sempat dapat nobel dalam bidang ekonomi. tapi sayangnya tadi ga sampe selesai nontonnya.. soalnya dvd nya macet sih. tapi secara keseluruhan yah lumayan mengerti lah jalan ceritanya..

terus, film kedua [identity] tentang multiple personality disorder )yang biasa disebut kepribadian ganda atau kepribadian majemuk) membuat kami kebingungan dari awal sampai akhir. soalnya ceritanya kebanyakan flash back. pertamanya aku kirain film tentang pembunuhan berantai gitu [psikopat]. eh, pas di akhir baru tau kalo ternyata tentang MPD, dan rupanya si semua tokoh dalam cerita itu adalah wujud dari kepribadian si malcolm sendiri, dan akhirnya ketahuan kalo ternyata ia sendiri-lah (dalam wujud Timmy, si anak kecil yang juga merupakan bagian dari kepribadiannya) yang membunuh semua kepribadiannya yang lain satu persatu...
huff.. no sense bgt yah kayaknya.

dan finally..........
kirain cuma nonton gitu aja. eh, tau-tau nya dikasih tugas sama bu maya khairani, (dosen psikologi abnormal kami). disuruh analisis kedua film tersebut, lalu deskripsikan kenapa MPD dan skizofren disebut gangguan, diagnosa, beserta teorinya. kemudian dikumpul sebelum mid (paling telat hari minggu tgl 11 april nanti).
ntar kalo udah jadi analisis nya, insya allah aku post di blog ini..

*btw besok jam 10 UTS Psikologi Faal, tapi aku belum belajar sama sekali...
huuuuwwaaahhhh,,,, kacauuuuuuuuuuuuuu....

huff, bobo dulu yahhh..

see ya!
;)

Minggu, 04 April 2010

Fenomena warga Banda Aceh yang betah berlama-lama di warung kopi dan hubungannya dengan syariat islam

well, siapa sih yang ga pernah ke warung kopi jaman sekarang ini?
buat yang berdomisili di Banda Aceh, pastilah tau kalo warung kopi aka warkop dewasa ini sudah menjadi tempat nongkrong untuk semua kalangan, tidak hanya untuk kaum lelaki saja, namun banyak juga kaum wanita yang mengunjungi warkop sebagai tempat untuk sekedar melepas penat atau bahkan berkumpul bersama teman-teman...

warkop jaman sekarang tidaklah sama dengan warkop jaman dahulu. kini, menu yang dihidangkan sangat bervariasi, tidak hanya menyajikan kopi, namun juga menyajikan aneka juice, berbagai macam kue, dan lain2. ditambah dengan desain yang menarik (bahkan lebih bagus daripada desain cafe), dan fasilitas wifi, menjadikan masyarakat Aceh betah berlama-lama stay di warung kopi. apalagi jika sedang musim pertandingan bola, biasanya warkop2 di kota Banda Aceh mengadakan acara 'nonton bareng', bisa2 dari abis maghrib sampai pagi pun pengunjung warkop masih tetap ramai.

saya bersama teman2 pernah mengadakan penelitian di salah satu warkop di daerah Setui, Banda Aceh. dari informan (pelayan)kami mendapat informasi bahwa warkop tersebut ramai dikunjungi mulai dari pukul 16.30 hingga dini hari. bahkan jika ada event2 tertentu, warkop tersebut bisa buka selama 24 jam!

pengunjunag warkop pun bervariasi, ada yang bekerja sebagai pegawai kantoran, mahasiswa, pengangguran, dll. dari salah seorang yang kami wawancarai, ia mengatakan bahwa ia hampir setiap hari mengunjungi warung kopi. alasannya adalah karena di Banda Aceh ini tidak ada tempat hiburan atau objek wisata yang dekat dan menarik. selain itu ia juga mengatakan bahwa ia tidak suka pergi ke pantai, selain karena jauh, di pantai pun banyak polisi syariah (WH) yang suka menjaring pasangan muda-mudi yang ada di pantai.

pengunjung yang lain beralasan bahwa ia bersama teman2nya betah berkunjung ke warung kopi karena ada fasilitas wi-fi nya. dengan hanya membawa laptop dan bermodalkan segelas kopi seharga Rp. 5000, ia bisa online sepuasnya.

warkop yang kami kunjungi terbagi atas 3 area, yaitu lantai satu bagian depan, lantai satu bagian belakang, dan lantai dua. berdasarkan hasil pengamatan, lantai satu bagian depan didominasi oleh pengunjung umum, seperti mahasiswa, pegawai kantoran, ibu-ibu, dan juga pasangan muda mudi. sedangkan di lantai satu bagian bawah didominasi oleh pengunjung dewasa, dan di lantai 2 dikunjungi oleh remaja.

dari 3 lokasi yang ada di warkop tersebut, berdasarkan yang kami amati bahwa pengunjung wanita yang tidak mengenakan jilbab banyak terdapat di lantai satu bagian belakang, dan juga di lantai dua. mereka merasa nyaman melanggar syariat islam dengan cara membuka auratnya di warung kopi karena di warung kopi tidak ada WH (polisi syariah).

dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa kerja WH tidaklah menyeluruh. WH hanya mengadakan penjaringan di daerah2 pantai saja, sedangkan tempat2 seperti warung kopi luput dari perhatian. seharusnya para WH juga menyisir semua lokasi, agar penegakan syariat islam di Aceh dapat dijalankan secara kaffah. sekian.

dear friend....

sebut satu nama yang tak mampu ku lupakan..
hanya namamu... hanya namamu yang mmuncul dalam benakku..

kita memang berteman.. kita memang dekat..
namun kedekatan kita bukanlah kedekatan biasa..
dan dulu kita pernah berjanji akan meresmikan kedekatan ini setelah kita siap..

dan kini.. satu tahun.. dua tahun..
tiga tahun..
selama itulah aku mencoba tuk menghapus bayangmu..

ya, aku tahu aku memang rapuh..
aku tak sanggup menyadari kenyataan yang terjadi..
aku belum mampu merelakan setiap kepingan dan butiran kenangan indah kita..
aku menjalani hidupku dengan menghabiskan waktu terpaku oleh smua kenangan tentangmu..

saat ku tahu engkau kan pergi..
aku tak sanggup tuk menatapmu..
memandang jasadmu yang terbujur kaku tuk yang terakhir kalipun aku tak sanggup...
aku memang pengecut..
aku memang pecundang...

selama tiga tahun aku hidup dalam bayang-bayang semu dirimu..
dan bodohnya aku, aku menjalin hubungan dengan orang lain hanya karena orang itu sedikit mirip dengan dirimu..

tapi kini aku sadar...
terlalu terpaku pada masa lalu hanya membuat hidupku jalan di tempat..
tak mungkin mengharapkanmu kembali...
dan tak mungkin juga memungut serpihan yang tlah pecah agar dapat menjadi seperti baru kembali...

aku harus bisa...
aku harus mampu bangkit dan melupakan semua masa lalu yang tak menyenangkan itu..
aku hampir bisa..

dan untuk kau yang ada di surga sana..
terima kasih untuk segala pelajaran yang tlah kau berikan padaku..
smoga hidupmu bahagia disana...

miss you
:)

paranoid

Para penderita gangguan kepribadian paranoid cenderung tidak memiliki kemampuan untuk menyatakan perasaan negatif yang mereka miliki terhadap orang lain, selain itu mereka pada umumnya juga tidak kehilangan hubungan dengan dunia nyata, dengan kata lain berada dalam kesadaran saat mengalami kecurigaan yang mereka alami walau secara berlebihan. Penderita akan merasa sangat tidak nyaman untuk berada bersama orang lain, walaupun di dalam lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang hangat dan ramah. Dimana dan bersama siapa saja mereka akan memiliki perasaan ketakutan akan dikhianati dan dimanfaatkan oleh orang lain.

Gejala

Beberapa gejala yang ditunjukan dalam gangguan kepribadian paranoid antara lain adalah:
1. Kecurigaan yang sangat berlebihan.
2. Meyakini akan adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain.
3. Merasa akan dimanfaatkan atau dikhianati oleh orang lain.
4. Ketidakmampuan dalam melakukan kerjasama dengan orang lain.
5. Isolasi sosial.
6. Gambaran yang buruk mengenai diri sendiri.
7. Sikap tidak terpengaruh.
8. Rasa permusuhan.
9. Secara terus menerus menanggung dendam yaitu dengan tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.
10. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang.
11. Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk melawan dirinya.
12. Kurang memiliki rasa humor.

Mereka yang memiliki gangguan ini menunjukan kebutuhan yang tinggi terhadap mencukupi dirinya, terkesan kaku dan bahkan memberikan tuduhan kepada orang lain. Dikarenakan perilaku menghindar mereka terhadap kedekatan dengan orang lain menjadikan mereka terlihat sangat penuh perhitungan dalam bertindak dan juga berkesan dingin. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kebanyakan gangguan ini ditemukan pada pria dibandingkan pada perempuan.

Penyebab

Secara spesifik penyebab dari munculnya gangguan ini masih belum diketahui, namun seringkali dalam suatu kasus  muncul pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan skizofrenia, dengan kata lain faktor genetik masih mempengaruhi. Gangguan kepribadian paranoid juga dapat disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang buruk ditambah dengan keadaan lingkungan yang dirasa mengancam. Pola asuh dari orang tua yang cenderung tidak menumbuhkan rasa percaya antara anak dengan orang lain juga dapat menjadi penyebab dari berkembangnya gangguan ini.

Penanggulangan

Perawatan untuk gangguan kepribadian paranoid akan sangat efektif untuk mengendalikan paranoia (perasaan curiga berlebih) penderita, namun hal itu akan selalu menjadi sulit dikarenakan penderita akan selalu memiliki kecurigaan kepada dokter atau terapis yang merawatnya. Jika dibiarkan saja maka keadaan penderita akan menjadi lebih kronis. Perawatan yang dilakukan, meliputi sistem perawatan utama dan juga perawatan yang berada di luar perawatan utama (suplement), seperti program untuk mengembangkan diri, dukungan dari keluarga, ceramah, perawatan di rumah, membangun sikap jujur kepad diri sendiri, kesemuanya akan menyempurnakan dan membantu proses penyembuhan penderita. Sehingga diharapkan konsekuensi sosial terburuk yang biasa terjadi dari gangguan ini, seperti perpecahan keluarga, kehilangan pekerjaan dan juga tempat tinggal dapat dihindari untuk dialami oleh si penderita.

Medikasi atau pengobatan untuk gangguan kepribadian paranoid secara umum tidaklah mendukung, kecenderungan yang timbul biasanya adalah meningkatnya rasa curiga dari pasien yang pada akhirnya melakukan penarikan diri dari terapi yang telah dijalani. Para ahli menunjuk pada bentuk perawatan yang lebih berfokus kepada kondisi spesifik dari gangguan tersebut seperti kecemasan dan juga delusi, dimana perasaan tersebut yang menjadi masalah utama perusak fungsi normal mental penderita. namun untuk penanggulangan secara cepat terhadap penderita yang membutuhkan penanganan gawat darurat maka penggunaan obat sangatlah membantu, seperti ketika penderita mulai kehilangan kendali dirinya seperti mengamuk dan menyerang ornag lain.

Psikoterapi merupakan perawatan yang paling menjanjikan bagi para penderita gangguan kepribadian paranoid. Orang-orang yang menderita penyakit ini memiliki masalah mendasar yang membutuhkan terapi intensif. Hubungan yang baik antara terapis dengan klien kunci kesembuhan klien. Walau masih sangat sulit untuk membangun suatu hubungan yang baik dikarenakan suatu keragu-raguan yang timbul serta kecurigaan dari diri klien terhadap terapis.

Walau penderita gangguan kepribadian paranoid biasanya memiliki inisiatif sendiri untuk melakukan perawatan, namun sering kali juga mereka sendiri juga lah yang menghentikan proses penyembuhan secara prematur ditengah jalan. Demikian juga dengan pembangunan rasa saling percaya yang dilakukan oleh sang terapis terhadap klien, dimana membutuhkan perhatian yang lebih, namun kemungkinan akan tetap rumit untuk dapat mengarahkan klien walaupun tahap membangun rasa kepercayaan telah terselesaikan.

Kemungkinan jangka panjang untuk penderita gangguan kepribadian paranoid bersifat kurang baik, kebanyakan yang terjadi terhadap penderita dikemudian hari adalah menetapnya sifat yang sudah ada sepanjang hidup mereka, namun dengan penanganan yang efektif serta bersifat konsisten maka kesembuhan bagi penderita jelas masih terbuka.

Metode pengembangan diri secara berkelompok dapat dilakukan kepada penderita walau memiliki kesulitan saat pelaksanaannya. Kecurigaan tingkat tinggi dan rasa tidak percaya pada penderita akan membuat kehadiran kelompok pendukung menjadi tidak berguna atau bahkan lebih parahnya dapat bersifat merusak bagi diri penderita.