Selasa, 25 Desember 2012

Perbedaan Bukanlah Jurang Pemisah

sebenarnya sulit juga bagi saya untuk menuliskan pendapat saya tentang permasalahan yang sangat sensitif di blog ini. Seperti yang telah kita ketahui, MUI mengeluarkan fatwa bahwa haram bagi umat muslim mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani. Banyak yang pro dan kontra terhadap fatwa MUI tersebut. disini saya tidak mempermasalahkan pandangan-pandangan itu. saya memahami bahwa semua orang punya pandangan yang berbeda-beda dan menjadi hak bagi masing-masing individu untuk memahami dan melaksanakan apa yang ia yakini.  Saya menulis ini hanya untuk menceritakan tentang pandangan saya tentang hal tersebut.

sejak kecil, saya bersama keluarga hidup berpindah-pindah dari satu provinsi ke provinsi lain. selain di Aceh, kami pernah tinggal di Bandar Lampung, Ambon, dan Manado.

kami hidup dalam perantauan dan dalam lingkungan yang heterogen. orang-orang dalam lingkungan perumahan, pertemanan, teman2 sekolah, dan juga rekan-rekan kerja orang tua saya berasal dari suku dan agama yang berbeda. di satu sisi, kita ga bisa hidup sendiri dan hanya bergaul bersama orang yang seagama. kami hidup dalam perantauan, jauh dari kampung halaman dan tak ada sanak saudara di sana.

walaupun berbeda, namun kami tidak pernah saling mengejek, tidak ada saling menghina. justru dari situ aku dan teman-teman mampu memahami indahnya toleransi dan menghargai perbedaan-perbedaan tersebut.

toleransi dalam kehidupan yang heterogen itu sangat penting. susah yaa buat orang-orang yang berpikiran sempit dan merasa paling benar..

orang-orang yang berbeda agama dengan kita, tidak selamanya buruk. mereka mampu memahami dan mengerti juga, kok..

sebagai contoh, ketika baru tinggal di manado, papa saya punya jabatan yang lumayan tinggi di kantornya dan di kantor papa pegawai yang muslim sangat sedikit jumlahnya. ketika menjelang lebaran, kami ingin menggelar acara open house di rumah. di satu sisi, hanya aku anak perempuan mamaku satu-satunya, dan kami tidak punya pembantu rumah tangga. menggelar open house bukanlah pekerjaan yang mudah. sangat melelahkan. satu hal yang sangat berkesan bagi saya adalah di saat seperti itu malah tetangga-tetangga saya yang non muslim ikut membantu kami menggelar open house. mereka ikut berbelanja, menyumbang kue, minuman, membantu memasak, menata ruangan, dan sebagainya. mereka datang ke rumah, bahkan sampai membantu mencuci piring dan membereskan rumah. mereka baik sekali.

begitu pula ketika natal tiba. keluarga kami memberikan kue kepada mereka, datang ke rumah mereka, ikut bantu-bantu, silaturrahmi ke rumah mereka, tapi tidak mengucapkan selamat natal, dan itu baik-baik saja. bahkan hal-hal seperti itu dapat menjaga hubungan kekerabatan kami.

soal makanan mereka mereka paham bahwa muslim tidak makan anjing, babi, dan binatang-binatang yang diharamkan lainnya. ketika kami datang mereka tidak menyajikan makanan-makanan yang diharamkan tersebut. kalau lagi jalan-jalan dan ingin makan mereka juga tidak membawa ke tempat makan yang menyajikan makanan-makanan yang diharamkan bagi muslim. mereka paham bahwa orang islam tidak boleh makan makanan seperti itu.

kalau saya sedang hang out bersama teman-teman yang non muslim, mereka sering tanya saya sudah shalat atau belum. jika belum, mereka bahkan mau mencarikan tempat shalat terdekat dan menunggui saya hingga selesai shalat. begitu juga dengan saya, ketika teman-teman saya yang non muslim ada jadwal ibadah atau kebaktian, saya menghargainya dengan tidak mengajaknya bermain, jalan-jalan, dan mengatur ulang jadwal hang out pada waktu lain.

menurut saya banyak cara lain untuk mempraktekkan toleransi antar umat beragama. tindakan membantu, saling menghargai & memahami, menghadiri acara syukuran, pernikahan, memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang yang berbeda agama juga merupakan salah satu wujud toleransi antar umat beragama.

ajaran Islam tentang toleransi sebenarnya sangat indah. toleransi yang diajarkan dalam islam adalah saling menghargai perbedaan, hidup rukun dan damai, bersahabat dan bergaul akrab dengan umat agama lain. boleh berbisnis, boleh berhubungan sosial, dan sebagainya, asal tidak mencampuradukkan agama. dalam Islam, bagiku agamaku, bagimu agamamu.

orang-orang di sekitar saya banyak yang beragama non muslim. dan alhamdulillah sampai saat ini saya bisa bergaul akrab dengan mereka tanpa mencampuradukkan agama.

seorang teman menuliskan di status facebook nya seperti ini:
Dari Kajian Magrib di Masjid Raya Baiturrahman tadi, Ustadz mengatakan ada dua pendapat tentang ucapan selamat bagi hari raya agama lain. Pendapat pertama tidak membolehkan karena bisa menyerupai kaum tersebut, pendapat kedua boleh diucapkan dalam rangka menjaga pergaulan dengan penganut agama lain disekitar kita, namun tidak meng-iyakan ucapan tersebut. Masalah ini jangan diributkan, kita punya pegangan masing-masing tentang ini..



walaupun berbeda bukan berarti saling bermusuhan, kan?

Sejatinya agama-agama membawa umatnya pada kedamaian, tapi justru orang-orang yang beragama yang merusak kedamaian tersebut. tuduh-menuduh, hakim-menghakimi sepertinya sudah menjadi budaya. Urusan salah-benar, hakim-menghakimi, serahkan saja pada Tuhan. Tuhan yang paling tahu, dan Tuhan adalah hakim yang paling adil.


kedekatan hati jauh lebih manusiawi dan menyentuh nurani..
kedekatan itu dapat muncul manakala kita mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kebersamaan dan kesadaran untuk tidak saling mengganggu.

sebagai umat beragama, yuk, sama-sama kita memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada sang pencipta.. tidak perlu lah sampai ribut-ribut segala hanya karena hal-hal kecil.. tak perlu saling menjelekkan. damai itu indah.

Salam perdamaian! :)

Senin, 24 Desember 2012

Anak Hamil Diluar Nikah, Dimana Orang Tua?


Mungkin istilah Married by Accident (MBA) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Istilah ini bisa dibilang sudah sangat popular dikalangan masyarakat, khususnya bagi remaja. Secara bahasa, Married by Accident berarti menikah karena kecelakaan, atau bahasa lainnya adalah menikah karena sudah lebih dulu hamil.

Berbicara soal married by accident,  sebenarnya kasus ini bisa terjadi pada siapa saja. Artinya, bisa terjadi pada orang dewasa, maupun pada kaum remaja. Kalau bagi orang dewasa, sering tidak disebut sebagai sebuah kenakalan, ketika terjadi pada remaja ini sering disebut dengan kenakalan remaja. Mengapa pula demikian?

Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Dalam masa remaja selain tampak perubahan fisik seperti bentuk tubuh, remaja juga memiliki rasa keingintahuan yang besar dan suka mencoba-coba hal yang baru. Selain itu dalam masa remaja juga terdapat masa pubertas, dimana remaja sudah mulai memiliki ketertarikan terhadap lawan jenisnya. Oleh sebab itu secara natural, remaja bersosialisasi dengan sesama usia remaja dan tentu saja bergaul dengan lawan jenisnya, baik laki-laki maupun perempuan.

Nah, dalam pergaulan tersebut, sebenarnya ada nilai-nilai budaya, agama, etika dan sebagainya yang berlaku. Artinya, pergaulan remaja tidaklah berjalan secara bebas tanpa ada aturan yang mengaturnya. Namun, ketika zaman terus berubah, nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat juga ikut berubah dan melemah. Maka gaya hidup masyarakat berubah menjadi semakin bebas dari nilai-nilai yang dianut. Lalu muncul pula gaya hidup bebas yang kita sebut dengan pergaulan bebas yang berdampak buruk pada kehidupan remaja dan masyarakat kita saat ini.

Pergaulan bebas merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya Married by Accident. Tak dapat dipungkiri bahwa perilaku pergaulan bebas pada remaja sudah sangat mencemaskan. Banyak faktor yang menyebabkan remaja terjerumus pada kasus hamil di luar nikah. Sifat remaja yang penasaran dan suka mencoba-coba hal yang baru juga dapat menjadi faktor pemicu terjadinya pergaulan bebas. Selain itu juga dapat disebabkan oleh faktor media, kurangnya pengawasan dari orang tua, serta kurangnya pendidikan moral dan agama yang ditanamkan oleh orang tua dan guru juga turut ambil bagian dalam terjadinya kasus Married by Accident.

Selain banyak faktor penyebabnya, tentu tidak sedikit pula luka atau derita sebagai akibat dari tindakan pergaulan bebas yang berbuah hamil di luar nikah tersebut. Selain rasa malu luar biasa bagi pelaku dan keluarganya terhadap orang-orang disekitarnya, efek yang ditimbulkan oleh kasus Married by Accident ini seperti domino, satu efek dapat menimbulkan efek-efek lain. Rasa malu yang timbul dapat menyebabkan pelaku dan keluarganya dikucilkan dan menjadi bahan gunjingan bagi orang-orang disekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan pelaku menjadi frustrasi yang kemudian dapat mendorong tindakan bunuh diri.

Pelaku Married by Accident pada remaja juga biasanya belum matang secara psikis ketika menikah dan belum siap untuk menjalani peran baru yang seharusnya belum waktunya untuk ia jalani, yaitu sebagai suami/istri dan sebagai orang tua bagi anaknya. Ketidakmatangan dan ketidaksiapan tersebut menyebabkan berbagai ketidakstabilan dan goncangan dalam kehidupan berumah tangga. Sehingga, bahtera rumah tangga rapuh dan berujung dengan cerai dan sebagainya.

Derasnya arus globalisasi dan labilnya penyangga keluarga, sekolah, dan masyarakat, adalah ancaman besar bagi generasi bangsa ini ke depan. Apalagi kecanggihan teknologi di masa sekarang membuat akses informasi terhadap dunia luar semakin tak berbatas. Penyebaran informasi apapun, baik yang positif maupun negatif menjadi sulit untuk dihindari, termasuk sulitnya untuk membendung masuknya konten-konten berbau seksualitas melalui jaringan media internet. Kini, setiap orang dapat mengakses apa saja yang ia inginkan dimana saja dan kapan saja.

Selayaknya orang tua harus lebih bijak dan lebih hati-hati. Bukan berarti orang tua harus menyalahkan dan memarahi anak jika anak kedapatan sedang mengonsumsi informasi negatif yang tak layak untuknya. Karena justru hanya akan menorehkan perasaan tertekan bagi anak dan meningkatkan keinginan anak untuk berontak, yang akhirnya malah menyulitkan orang tua untuk menanamkan nilai secara tepat. Dibutuhkan komunikasi yang sesuai antara orang tua dan anak yang berpedoman pada perkembangan mental dan usia anak agar pesan-pesan dan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh orang tua dapat diterima oleh anak. Sangat penting bagi orang tua untuk mendapat kepercayaan dari anaknya. Kepercayaan tidak dapat dibentuk dalam waktu yang singkat. Kepercayaan antara anak dan orang tua dapat dibangun sejak dini. Jika orang tua telah mendapatkan kepercayaan dari anak, maka apapun yang terjadi pada anak atau pada teman-temannya biasanya akan diceritakan kepada orang tuanya. Ketika anak becerita, jangan pernah menyalahkan anak dan teman-temannya secara frontal. Jadilah pendengar yang baik dan bertanya kepada anak apa yang sebaiknya dilakukan. Hal tersebut merupakan langkah awal yang baik untuk memulai diskusi dengan anak. Dengan begitu, maka akan semakin mudah bagi orang tua untuk menjadi sahabat bagi anak dan mengetahui lingkungan pergaulan anak, sehingga orang tua dapat memahami bagaimana langkah dan strategi yang tepat dalam mengawasi, mendidik dan membimbing anak. 

Pendidikan Seks?

 Pendidikan merupakan salah satu alat terpenting yang dapat membawa kehidupan manusia kearah yang lebih baik. Menyadari akan pentingnya pendidikan, maka pendidikan harus diterapkan secara holistik pada seluruh aspek kehidupan manusia. Demikian pula dengan pendidikan seks yang sampai saat ini masih pro dan kontra.

Mendengar kata 'seks', kesan yang muncul bagi sebagian besar orang mungkin adalah sesuatu yang vulgar, porno, dan tabu untuk diperbincangkan, terutama pada anak. Padahal jika kita melihat fenomena pergaulan remaja masa kini dimana etika dan norma pergaulan sudah semakin longgar, maka pendidikan seks adalah sesuatu yang sangat penting untuk diajarkan kepada remaja, dengan tujuan diajarkannya pendidikan seks adalah sebagai salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah penyalahgunaan seks, khususnya untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan. Orang tua diharapkan agar dapat menjadi sumber informasi utama ketika anak bertanya mengenai seks. Jelaskan pada anak bahwa seks bukan hanya pemenuhan kebutuhan biologis semata, tetapi paparkan bagaimana resiko hamil di luar nikah dan permasalahan lainnya. Karena jika orang tua tidak mau terbuka dalam hal pendidikan seks kepada anak, maka dikhawatirkan anak akan mencari tahu mengenai hal tersebut dengan cara lain yang memiliki dampak negatif pada anak. Pendidikan seks yang tepat dalam keluarga membuat anak tidak mencari pemahaman mengenai seks dari luar keluarga yang salah. Sehingga, MBA bisa dihindari.

(Dimuat di Majalah POTRET Edisi 62 Tahun IX)


Minggu, 23 Desember 2012

Dari Anak Disabilitas, Makan Duren di dalam Hujan, Hingga Tragedi Putus Rantai

Hari ini (6 desember 2012) adalah hari yang sangat panjang, seru, dan tentunya absurd juga menurutku. diawali dengan perjalanan kami ke YPAB. pada malam sebelumnya, teman-teman berencana untuk mengajar di YPAB. sebenarnya jika melihat jadwal, aku jatahnya hari rabu jam 2, tapi karena hari kamis tidak ada kuliah, jadi aku minta ikut.

berhubung aku tidak ada kendaraan, jadi aku nebeng sama Yaniz. kami janjian ketemu di halte di sebelah kantor JNE jam 9.30 , tapi karena saat itu mama masih berbelanja di pasar ikan dan aku tidak ada yang mengantar, jadinya aku nunggu mama pulang dulu.

setelah mama mengantarku sampai ke halte, kemudian aku pun turun dan menjumpai Yaniz yang ternyata telah menunggu. kemudian Yaniz menghidupkan motornya dan aku pun naik di belakangnya. Ke-absurd-an pertama pun dimulai.. antara pinggir jalan yang berbatu dengan badan jalan yang beraspal itu agak tinggi, dan ditambah dengan faktor badan kami yang tak dapat dijelaskan betapa aduhainya, jadilah motor yang malang itu tidak sanggup naik ke jalan beraspal. kami pun 'wawawawawa' ga jelas, lalu aku turun dari motor. beberapa orang melihat kami, tapi alhamdulillah ga ada satupun yang kami kenal (coba kalo ada yang kami kenal, bisa rusak deh pencitraan kami :p ). setelah motornya berhasil naik ke jalan beraspal, kami pun melanjutkan perjalanan.

sampai di sana, aku berkenalan dengan beberapa adik yang ada di sana. ada saskia, nawala, mawardi, nasir, juanda, birul, dll..

disana aku juga ikut mewarnai bersama nawala (terakhir aku baru tahu bahwa nawala ternyata tuna netra dan aku heran kenapa ia bisa mewarnai), dan juga ikut mewarnai bersama juanda, seorang tuna rungu yang perilakunya baik dan dapat mewarnai dengan rapi.

tak lupa pula aku, Rahmalia, dan Yaniz belajar sign language atau bahasa isyarat melalui sebuah buku yang tebalnya setara dengan bantal. alhamdulillah huruf a-z , mengeja nama, dan bilangan satuan, belasan, puluhan, dan jutaan sudah bisa kami kuasai.

buku besar yang kami baca itu menarik perhatian beberapa adik-adik di sana. birul, nasir, dan juanda ikut mendekat. mereka mengajak kami membuka buku itu, mempraktekkan a-z dan juga kata-kata dari huruf a-z. sungguh menyenangkan!



setelah itu kami pindah ke ruangan sebelah. di sana ada permainan lego dan bola-bola plastik, dan juga ada anak-anak lain seperti said, bowo, alkhaf, dan beberapa anak lainnya. yang membuat aku tertarik adalah alkhaf. secara fisik, alkhaf itu ganteng dan imut jika tersenyum. kata rahmi, alkhaf adalah anak autism yang orang tuanya dosen dan sudah berpisah. alkhaf duduk sendiri, tidak bergabung bersama anak-anak lainnya. selain itu cara bicaranya juga ekolalia, dan menghindari kontak mata, namun alkhaf mengerti instruksi.

aku menemani nasir dan juanda bermain lego. nasir menyusun beberapa lego dengan warna yang sama, sementara juanda awalnya hanya melihat saja, tetapi setelah aku menyusun beberapa lego hingga membentuk seperti sebuah jembatan, juanda pun merasa tertarik dan membuat dengan versinya sendiri. selama bermain lego, tak jarang juanda dan nasir diganggu oleh anak-anak yiang lebih besar seperti bowo dan said. juanda masih bisa mengatasi gangguan dengan tenang, sementara nasir agak cengeng. ketika diganggu ia akan menangis, dan tugasku mengamankan nasir dari gangguan said yang terus melempar nasir dengan kepingan lego. karena juanda dan nasir tuna rungu dan tuna wicara, maka tak lupa pula aku mengapresiasi hasil karya mereka dengan bertepuk tangan sambil mengacungkan jari, tandanya bagus. :D



setelah beberapa anak dijemput oleh orang tua mereka, kami pun pindah ke asrama untuk menyerahkan sumbangan yang telah dikumpulkan kepada bunda selaku pemilik yayasan. sebelum itu kami sempat dihibur oleh mawardi, seorang anak tuna netra yang suaranya bagus sekali. ia menyukai lagu-lagu rafly dan dapat menyanyikan lagu-lagu tersebut dengan nada-nada tinggi. luar biasa sekali!



setelah penyerahan sumbangan, tak lupa kami berfoto bersama. kemudian kami pamit kepada bunda dan juga adik-adik disana.

ketika sudah di depan kantor serambi, beberapa dari kami berhenti di sebuah kedai untuk membeli minum. kemudian mata pun tertuju kepada sebuah benda yang digantung dan dibungkusi dengan plastik. yak! sebuah TTS jadul! wkwkwkwkkk.. semenjak beberapa minggu yang lalu, mengisi TTS adalah hobi anak2 2009, dan hobi ini juga berhasil kami tularkan ke bang Mulqan. wkwkwkkwkwkwkk.. rasanya gak enak kalo duduk di kelas tanpa mengisi TTS.

TTS di warung itu harganya 2500, kemudian Rahmi tawar ke abang yang punya kede, 10 ribu dapat 5 TTS. asiiikk.. :D

dan inilah TTS yang aku beli:


norak memang, tapi aku dan kawan-kawan sudah terbiasa melakukan hal-hal norak secara massal dan kami saling menertawakan kenorakan masing-masing.. :D

kemudian kami memutuskan makan siang di satu tempat. sebenarnya makanannya tidak terlalu enak, tapi ya namanya sudah lapar, ya sikat aja terus.. kami makan sambil bercerita. tiba-tiba turun hujan sangat lebat sehingga apa yang kami katakan sulit untuk di dengar. kemudian yaniz dengan ababilnya bilang: "horee ga bisa dengar!! wek wek.. rahmi gendut, rahmi gendut! wek wek.."

"woi, aku dengar tauk!" jawab Rahmi.. hahaha...

"Kok aku dengar kayaknya ada yang bilang Rena cantik, ya?" Rena mulai waham. padahal gak ada yang bilang kayak gitu, tuh.. hahaha.. :p

setelah makan....

"eh, aku masih lapar.."
"aku juga.."
"aku juga.."
"aku juga.."

intinya, semua masih lapar.

lalu kami memesan cemilan termurah, yaitu kentang goreng. kami pesan 2 porsi untuk dimakan ber 7.
setelah dimakan ternyata masih lebih enak kentang jaring buatan kami..

setelah sudah agak reda, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Rusa di Sibreh. gak lama kemudian hujan turun lagi. kami berhenti sebentar. aku pake mantelnya yaniz, sementara yaniz pake jaket. ga lama setelah itu ada labi-labi yang menyerempetkan air becek di jalan kepada kami..

kami: hooiii.. dasar labi-labi #@$%*%^*)!#$ !!!!
abis tu kami ketawa2..

ternyata Taman Rusa itu agak jauh dari jalan besar dan biasa aja sih. Rusanya cuma 2 ekor. pada saat kami datang cuacanya sangat panas dan terik. kulitku sampai kering dan terkelupas saking panasnya. akhirnya kami hanya duduk sambil berfoto, dan uhm.. tak lupa pula bergossip.. ngomongin hot news di kampus..

kemudian tak lama salah seorang mengusulkan makan duren, tapi makannya patungan..
aku awalnya ga mau. soalnya masih kenyang dan di rumah pun aku udah mabok duren.. seminggu terakhir kiriman duren dari kampung gak putus2.

kemudian setelah pulang, rencananya mau hunting duren. tiba2 hujan lebat dan petir menggelegar. kemudian kami berhenti utk neduh di sebuah Sekolah. di depan sekolah itu ada warung mie yang aroma nya subhanallah.. menggetarkan perut!

tak jauh dari tempat kami neduh, aku ada liat sebuah mobil pick up yg membawa duren. durennya ditutup pake plastik terpal karena hujan. kemudian kami pergi kesana dan duduk di sebuah warung kopi yang letaknya pas di depan mobil pick up tersebut. ternyata 1 duren harganya 10.000.. lumayan murah..

duren pertama dipilih oleh resty. aku yang awalnya ga niat makan duren karna liat durennya warna kuning, sepertinya manis.. jadi pengen juga.. alhasil sebelum tangan mereka ngambil duren, tanganku duluan yang nyentuh.. padahal tadinya ga mau.. huuuuuuu.. wkwkwkkk.. :p

di warung kopi itu kami yang paling heboh, paling ribut, dan menjadi perhatian seluruh pengunjung warung kopi. mulai dari belah duren yang susah, rebutan golok, sampe rebutan duren.. pengunjung warung kopi ketawa senyum2 gitu liat hebohnya kami. kemudian semuanya pada setuju mau nambah duren lagi. duren kedua dipilih oleh yaniz.. setelah sekian lama menunggu, datanglah duren ke dua. ukurannya sebesar duren yang pertama juga, hanya saja warnanya yang agak berbeda. kemudian urusan jagal-menjagal kami serahkan kepada debi..

debi ini walaupun suaranya paling imut, badannya paling bagus diantara kami yang bohay-bohay ini (gak termasuk resti yaa..), tapi siapa sangka debi ini sangat terampil dalam mengoperasikan golok. istilahnya tukang jagal duren. kalo ada duren kami biasanya kasih ke debi. debi paling jago dalam urusan membelah duren.

ternyata durennya yaniz ini susah bgt dibelahnya. butuh waktu lama. kemudian dibantu oleh rahmi yang tenaganya sebelas dua belas deh sama hulk. kemudian setelah sekian lama menunggu dan dengan proses yang membutuhkan tenaga ekstra, ternyata durennya masih muda. masih keras dan tawar. Anti klimaks! (-__-)

kemudian kami pada nyalahin yaniz.. hooo salah yaniz nih ga pinter milih, bla bla blaa..

kemudian salah satu pengunjung warung kopi itu tertawa dan bilang "memang duren itu kalo yang pilihnya manis, durennya manis juga. kalo yang pilihnya jelek, durennya gak enak.."

yaniz ga sanggup membela diri. tertohok sekali rasanya, teman-teman. wakakakakakakaka..
mukanya langsung ga enak.. kami tertawa ngakak2 dengarnya.. wakakakakakakak...
dan statement dari bapak di warung kopi itu langsung menjadi 'quote of the day'-nya kami.. :D

setelah makan duren, ternyata hidung kami digoda oleh aroma mie dari warung di depan sekolah tempat berteduh tadi.. ternyata hujan memang bikin lapar. kami mampir ke warung itu, pesan mie goren 2 porsi, dibagi 7 orang. pas makan mie, lewat abang bakso goreng. rena sama yaniz pesan bakso goreng, dibagi 7.

setelah puas makan mie dan makan bakso goreng, kami pun memutuskan untuk pulang. lagipula hari udah hampir maghrib. perjalanan sibreh-banda aceh memakan waktu 30-45 menit.

aku pulang diantar yaniz. pas sampe di lorong rumahku, rantai motornya putus, dan saat itu udah maghrib, bengkel udah pada tutup. wawawawa.. panik nih ceritanya. tapi aku malah ketawa. muka yaniz kalo panik jadi lucu.. apa karna kami sama2 gendut yah makanya rantai nya copot? :p

akhirnya aku telpon bang uli, abang sepupuku. bang uli yang kemudian bantuin yaniz cari bengkel motor. aku pulang terus, soalnya udah maghrib, ga enak diliat orang masih berkeliaran..

besoknya ternyata cerita putus rantai ini menjadi bahan tertawaan kami. wakakakakaaka..

kata rahmi: "yan, waktu aku naek motor sama qe, qe bilang motor qe berasap-asap. pas si cipa naek motor sama qe, bukan berasap lagi, tapi langsung putus rante. dahsyat kali si cipa tuh!"

umay: "motor yaniz memang susah dibawa pergi jauh, kalo pergi jauh udah berasap-asap kayak orang jualan putu bambu. tulah yan, makanya jangan malas servis motor.." :p

yah begitulah teman-teman.. hari yang panjang dan melelahkan. walaupun melelahkan tapi menyenangkan. see you another time... :D