Sabtu, 25 Agustus 2012

Lebaran Nano-nano

setelah melewati ibadah puasa selama kurang lebih 20 hari di Banda Aceh, kami memutuskan untuk melakukan ritual tahunan keluarga kami yaitu mudik ke kampung halaman yang terletak di Aceh Barat Daya.
setelah Tsunami hingga tahun 2010, saya agak-agak malas kalau mesti bolak-balik kampung-Banda Aceh. bukannya apa2, karena diakibatkan terputusnya jalan pasca tsunami, perjalanan yang biasanya ditempuh selama 8-9 jam melalui rute biasa, kemudian berubah menjadi 12-14 jam melalui jalur 'darurat' plus naik rakit 3 kali.. sebelum tsunami, biasanya kami melewati jalur pesisir barat-selatan dan melewati beberapa gunung. namun setelah tsunami, rute nya berubah menjadi banda aceh - bireun, kemudian melewati berbagai gunung, geumpang, kemudian barulah lewat calang dan pesisir barat-selatan dengan kondisi jalan berkerikil yang sangat mengenaskan plus harus antri rakit. kalau hari biasa, antrian tidak terlalu panjang. namun kalau lagi musim libur, untuk mengantri satu rakit saja butuh waktu berjam-jam..

tapi alhamdulillah sejak tahun 2010 jalan banda aceh- calang - meulaboh sudah sangat sangat sangat bagus.
ruas jalannya sudah sangat luas. seperti luasnya jalan tol. kemudian tidak melewati banyak gunung lagi karena  sudah ada jalan pintas yang membelah beberapa gunung. sehingga gunung yang dilewati hanya gunung kulu, paro, geurutee dan gunung tran. perjalanan dari banda aceh - meulaboh hanya sekitar 3-4 jam dan banda aceh - abdya sekitar 5-6 jam. bayangkan dulu sebelum tsunami, dari banda aceh - abdya 8-9 jam, dan pasca tsunami hingga tahun 2010 perjalanan banda aceh - abdya ditempuh selama 12- 14 jam.. jauh banget perbedaannya..

dulu saya sering mabuk darat, namun setelah berobat ke klinik tong fang, sekarang saya jadi mabuk kepayang.. (halah, apaan sih ini? ngaco aja deh! acuhkan saja yaa teman-teman... :p )

kembali ke topik. setelah proyek perbaikan jalan selesai, saya bisa katakan bahwa jalan barat-selatan adalah jalur mudik dengan kondisi jalan terbaik yang pernah ada di aceh. dengan ruas jalan yang luas, perjalanan pun terasa sangat menyenangkan dan disepanjang jalan mata kita juga terhibur karena disuguhi oleh pemandangan alam yang sangat cantik: pasir putih dan birunya laut. apalagi jika naik ke gunung geurute, benar-benar indah! dari gunung tampak birunya laut, dan ada pulau yang saya ga tau namanya, terus ada sawah-sawahnya gitu.. apalagi kalo sunset.. cantiiik banget!! semuanya berubah warna menjadi keemasan, dan terlihat benar-benar eksotis!

saya sangat menikmati perjalan kali ini. kali ini kami pergi berempat. biasanya berlima, namun kali ini tanpa ayah. dulu biasanya ayah yang mengendarai mobil, tapi kini tugas itu digantikan oleh wildan. mama duduk di depan, sementara aku dan farras duduk di barisan ke dua.

kami berangkat pukul 06.30 WIB dan sempat beberapa kali singgah: singgah di geurutee untuk foto-foto dan singgah di beberapa SPBU untuk buang air kecil dan mengisi bensin. kemudian tiba di kampung halaman dengan selamat sentosa pada pukul 12.30 WIB.

begitu nyampe di kampung, kami sudah ditunggu oleh para saudara yang ada di sana. kami turun di rumah nenek. setelah mengangkut barang dari mobil ke rumah, kami cerita-cerita, ngobrol-ngobrol, dan tertawa.
setelah shalat dhuhur, aku masuk ke kamar yang telah disiapkan oleh nenek, tentunya dengan tempat tidur yang ada kelambunya.

selama aku di rumah nenek, ada kejadian aneh yang aku alami.. setiap malam, aku tidur sendiri. aku memastikan bahwa tidak ada makhluk lain selain aku di dalam kamar itu. kemudian aku mengunci pintu dan tidur. aku bangun pada pukul 4.00 karena bunyi alarm yang sengaja aku stel untuk membangunkan aku sahur. dan betapa kagetnya aku ketika aku turun dari tempat tidur, di kaki tempat tidur ada seekor kucing hitam yang mengeong-ngeong kepadaku. aku mau jalan ke arah pintu untuk membuka kuci, tapi aku merasa takut. kucing hitam itu menatapku dengan tajam, seperti sedang mengawasi. aku takut dicakar. kemudian ketika kucing hitam itu menggesek-gesekkan punggungnya di kursi yang ada di dalam kamar, secepat kilat aku berlari ke arah pintu dan keluar dari kamar.

kemudian aku menceritakan perihal kucing itu pada mama dan nenek. sambil bercanda mereka bilang itu bagus, karena ada yang jagain aku tidur. sementara farras yang juga ikut mendengar malah bilang: "hayoo kak, kucing misterius tuh!", dan kejadian itu tidak hanya sekali kualami, tapi keesokan malamnya kucing itu juga ada di kamarku.

hari ke tiga, aku ke rumah ibu dan kakak sepupuku. jaraknya agak jauh dari rumah nenek sehingga harus ditempuh menggunakan sepeda motor. kalo lagi pulang kampung, biasanya aku menghabiskan waktu lebih sering di rumah mereka. paling di rumah nenek cuma 1-2 hari pertama dan hari terakhir sebelum pulang. bukannya apa-apa, tapi kalo di rumah nenek aku sendirian, ga ada teman. sedangkan di rumah ibu ada 2 orang kakak sepupuku di sana. jadi terasa lebih menyenangkan. apalagi rupanya kak misna udah masang wifi speedy di rumahnya. jadi bisa online terus 24 jam.. :D

yang paling menyenangkan adalah ketika lebaran. kami menggunakan baju yang sama-sama dari sulam bayang, tapi beda warna, motif, dan bentuknya. dan untuk lebaran ini aku pakai pashmina dan agak sedikit ribet dengan cara pemasangannya.

kami bertemu dengan banyak orang dan menyenangkan saja rasanya, kami dan semua orang yang kami temui dalam keadaan bersuka cita. makan lontong, ketupat, tapai, dan kue-kue manis lainnya. benar-benar memberikan energi positif.

tapi ada satu hal yang membuatku sedih yaitu ketika ziarah ke kuburan ayah. kami menangis di sana. sambil berdoa, aku dan adikku farras yang kebetulan ada di sebelahku juga menangis. aku teringat saat lebaran tahun lalu ayah masih ada bersama kami dan berbagi keceriaan lebaran: bercerita lucu dan tertawa bersama saudara-saudara semua..

aku menangis sesenggukan. make up ku luntur. aku sadar mukaku terlihat aneh, eyeliner dan maskara ku luntur bersama air mata dan mengotori pipiku yang ber-blush on. aku tak peduli. kemudian aku memeluk farras yang juga masih menangis. ayahku suka rendang yang dimasak mama, suka tapai dan ketupat buatan nenek, dan suka rambutan yang ada di rumah ibu yang kebetulan saat ini sedang berbuah. lebaran ini ayah ga bisa makan rendang buatan mama, tapai buatan nenek, dan rambutan dari kebun ibu. tapi aku yakin ayahku sedang makan sesuatu yang lebih enak dari rendang, ketupat, tapai, dan rambutan. ayahku memakan makanan yang disediakan Allah di surga. beliau orang baik. Allah memanggilnya lebih dahulu karena Allah sayang sama beliau.

oh iya, sebelum lebaran aku, kak ima, sama kak misna membuat brownies dan black forest.. agak nyeleneh sih.. brownies dan black forestnya kami buat dan hias sedemikian rupa sehingga namanya jadi "brownies galau" dan "black forest pagar makan tanaman". hihihi.. :D

oh iya, selama di sini aku bener-bener senang.. aku mandi di sungai yang airnya bener2 jernih dan dingin, ke kebun, ikut mancing, jalan-jalan, makan enak, ketemu sama banyak orang, ngumpul sama sodara2, ketawa2, dan ngeliat pemandangan hamparan sawah sepanjang mata memandang yang bener-bener luar biasa menurutku..

2 hari yang lalu aku nemenin kak ima ke blang pidie, berlebaran ke rumah calon mertuanya. sampai di sana kami disambut hangat sama kakak dan mamanya bang jal (pacar kak ima). keluarganya ramah, asik, dan enak diajar ngobrol.. pulang dari sana kami dikasih 4 buah durian yang berasal dari kebun mereka.. abis dari rumah bang jal kami ke toko komputer untuk nyari charger laptopku yang bermasalah. setelah itu kami makan mie kocok blang pidie yang terkenal kelezatannya hingga ke kabupaten sebelah.. sluuurrrrpppp.. ahhh... ueenaak tenan! :D

hari ini hari terakhir aku di kampung. besok pagi harus balik ke banda aceh dan memulai rutinitas baru sebagai mahasiswi yang baru masuk semester 7. sebel sih kenapa cepet bgt baliknya.. padahal kan pengen lebih lama lagi disini..

eh, btw kangen juga sama temen2 di banda aceh.. whoooa,, ntar kalo udah disana, kita jalan-jalan, hunting makanan enak, hunting tempat belanja murah n gila-gilaan lagi yukk.. :D

mumpung masih dalam suasana lebaran, ane mau ngucapin juga: Minnal Aidin wal Faidzin yah.. Mohon maaf lahir batin.. :D

Salam 'cheers' selalu


Silfana :)