Kamis, 18 April 2013

sebongkah cinta dari batas kota

Aku berterima kasih Allah mempertemukan aku dan teman2 dengan seorang wanita tangguh yang kami panggil 'Bunda'..

Selama beberapa bulan ini Bunda memberikan kami begitu banyak pelajaran yg tidak kami dapatkan dari bangku kuliah; tentang arti kepedulian terhadap mereka yg kurang dipedulikan, tentang kejujuran, kemandirian, komitmen, dan dedikasi yang tinggi.


Bunda mengajarkan kami bahwa seberat apapun masalah hidup kita, kita harus selalu bersyukur dan optimis bahwa akan selalu ada jalan keluarnya jika kita mau berusaha..

Bunda mengajarkan tentang arti kerja keras, tentang jangan berputus asa, tentang keikhlasan dan kejujuran dalam bekerja..

Dari Bunda kami paham makna sesungguhnya bahwa sesuatu yang datang dari hati akan sampai ke hati pula..

Dari bunda kami memahami cinta dalam bentuk yang lain; tentang cinta yang tulus, penuh pengorbanan, ikhlas, dan tanpa pamrih..


Bunda mengajarkan kami tentang arti cinta yang dibalut dengan kesabaran, ketulusan, dan perjuangan dan pengorbanan. Dari Bunda kini kami mengerti bahwa separah-parahnya manusia, ia memiliki potensi dan pasti bisa berubah ke arah yang lebih baik..

Bunda berhasil mengubah Sayed yang awalnya begitu liar; berasal dari tambang batu bara, tidak bisa berbicara, kotor, kumal, tidak pernah mengenakan alas kaki (sehingga kakinya terluka dan daging dari telapak kakinya tampak mengerikan), tidak tahu agama, suka merusak, hingga menjadi Sayed yang sekarang: penurut, suka menolong, bisa berbicara, bersih, dan selalu mengingatkan anak2 lain untuk shalat..


Bunda berhasil mengubah Juanda yang awalnya minder, dikira bisu oleh keluarganya sendiri, menjadi Juanda yang percaya diri, Juanda yang membuat Ibunya menangis haru karna seumur hidup baru pertama kali mendengar anaknya mengeluarkan suara dan berbicara.

Bunda berhasil mengubah Nanda, anak down syndrome yang sangat cantik yang awalnya sangat pendiam, bicaranya masih sangat kurang, suka mengurung diri, hingga menjadi Nanda yang periang, suka bernyanyi, suka bershalawat, bisa membuat kue, dan kini pun kosa katanya sudah mulai bertambah.

Bunda berhasil mengubah Altaf, anak autis/ADHD yang sangat hiperaktif dan agresif, yang berasal dari keluarga broken home, dianggap tak berguna (bahkan -maaf- diibaratkan dengan Anjing oleh keluarganya). kini Altaf sudah penurut, sudah mengerti instruksi, dan secara perlahan hiperaktif dan agresif nya sudah mulai berkurang..

Itu hanya 4 anak yang aku ceritakan. masih banyak anak-anak lain yang ada di YPAB yang sudah menunjukkan perubahan ke arah lebih baik dengan bantuan Bunda.

Bunda mengajarkan kami untuk mendidik anak-anak berkebutuhan khusus tidak perlu standar kurikulum, yang penting anak-anak bisa berubah perilaku nya sedikit saja, misalnya sudah bisa membersihkan dirinya, sudah mau duduk tenang, adalah sebuah pencapaian yang luar biasa.

Dari Bunda aku belajar bahwa cinta yang tulus mampu mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin; bahwa seburuk apapun manusia, sehina apapun ia, ia pasti memiliki potensi untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Bekerja sebagai volunteer bersama Bunda di bidang pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus mengajarkanku banyak hal: bahwa segala sesuatu yang datang dari hati akan sampai ke hati pula. Bekerja di bidang ini memberikan aku banyak pengalaman dan pelajaran berharga, membuatku banyak berempati dan bersyukur, serta memahami konsep habluminannas (hubungan manusia dengan sesamanya) menjadi lebih luas..

Terima kasih, Bunda... Terima kasih banyak.


Orang bijak mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman mengajarkanku banyak hal, dan aku merasa sangat beruntung Allah menakdirkanku untuk bertemu dengan Bunda dan adik2 di YPAB. Sungguh, pengalaman ini tidak akan pernah aku lupakan..

Aku akan selalu merindukan saat2 menghabiskan waktu di bangunan itu, di tepian batas kota, menyusuri jalan kecil dengan hamparan sawah yang membentang luas di seberang kiri dan kanan jalan, serta senyuman adik2 yang selalu merindukan kedatangan kami.. :)