disaat pasangan yang lain dengan usia yang jauh lebih muda daripada usia yang pantas untuk disebut "kakek" atau "nenek", dengan keegoisan yang tinggi dan ditambah dengan kejenuhan yang membawa pada perselingkuhan, atau perceraian yang tak terelakkan...
saat istilah "puber kedua" menjadi alasan pembenar bagi kaum lelaki untuk jelalatan dengan para wanita diluar..
dan disaat fisik dan harta yang mungkin bagi sebagian orang menjadi sebuah masalah dalam hal mencintai orang lain..
kali ini aku mau nyeritain tentang pengalaman pribadi (pengamatan pribadiku tepatnya) yang aku amati di sebuah halte di depan RSU Zainul Abidin Banda Aceh, hari ini (6/4) sekitar jam 12 siang yang memberikan aku sebuah pelajaran berharga sekaligus sangat mengharukan bagiku..
***
setelah turun dari damri dan sedang menunggu untuk dijemput oleh papaku, tiba-tiba pandanganku tertuju pada sepasang kakek-nenek yang sedang berjalan kaki... usia mereka kira-kira sekitar 65 tahunan gitu.. memang hanya jalan biasa.. tapi yang luar biasa bagiku adalah cara mereka berjalan yang saling bergandengan tangan sepanjang jalan.. genggamannya eraaaaaaaaaatt banget..
terus, pas mereka udah nyampe halte dan mau duduk, kebetulan haltenya penuh dan yang tersisa hanya sebuah tempat yang kira-kira hanya cukup untuk diduduki oleh satu orang. kemudian si kakek menyuruh nenek itu untuk duduk, sementara si kakek berdiri..
karena merasa iba, lalu aku pun berdiri dan mempersilakan kakek tersebut untuk duduk di tempatku yang persis ada di sebelah nenek itu. namun kakek tersebut menolak dengan alasan hanya sebentar saja.
kemudian kakek dan nenek itu bercakap-cakap. aku tak dapat terlalu jelas mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan karena ributnya suara kendaraan yang melintasi jalan. tapi yang dapat kutangkap adalah si nenek merasa kehausan dan kemudian kakek itu berkata: "biar aku saja yang pergi beli."
"aku nggak ada uang kecil, nih.." ujar si nenek sambil menyodorkan selembar uang Rp. 50.000 kepada kakek tersebut.
" nggak usah.. sama aku ada." kemudian kakek itu pun pergi membelikan minuman untuk nenek.
setelah kakek itu pergi membeli minuman, nenek itu pun berbincang-bincang denganku. dari situ aku tahu bahwa mereka baru saja dari rumah sakit untuk berobat. nenek itu sepertinya adalah orang jawa. tampak dari logat bicaranya.
tak lama kemudian kakek itu kembali dengan membawa sebotol aqua. ia duduk disamping nenek itu yang tempatnya kebetulan sudah kosong. ia buka segel dan penutup botol, memasukkan sedotan kedalamnya, dan kemudian memberikannya kepada nenek itu. aku tahu sebenarnya kakek itu juga haus (karena teriknya cuaca kota banda aceh saat itu). tapi kakek itu lebih mendahulukan kepentingan istrinya.
setelah minum, nenek itu pun tersenyum dan menyodorkan botol aqua itu kepada sang kakek. kakek meminum air itu sedikit. kemudian nenek bertanya: "kenapa gak dihabisin aja airnya?". si kakek menjawab: "nanti kan mau ke pasar, pasti nanti kamu haus lagi."
subhanallah... begitu tulusnya rasa cinta mereka.. walaupun si kakek mungkin merasa sangat haus, tapi ia masih bisa menahan rasa hausnya mengingat jikalau di pasar nanti istrinya kehausan. ia lebih mementingkan kepentingan istrinya dari pada kepentingannya sendiri walaupun jika di pasar nanti belum tentu si nenek itu akan kehausan, tapi ia tetap menyisakan air itu untuk berjaga-jaga jika istrinya kehausan..
asli,, di bagian ini aku terharuuuuu bangettt... mata udah berkaca-kaca.. ternyata walaupun usia sudah tidak muda lagi, kerutan juga semakin banyak, dan fisik pun tak seindah dulu lagi, namun cinta mereka tidak lekang dimakan waktu..
kemudian aku lihat mobil papaku yang semakin mendekat, lalu aku pamitan sama mereka. papaku sudah datang menjemput...
ahh,, terima kasih Tuhan... terima kasih telah memberikanku pelajaran berharga melalui sepasang kakek dan nenek yang kutemui di halte... hari ini dan di halte ini, aku mendapat sebuah pelajaran berharga yang tak akan pernah kulupakan..
* NB: foto di atas adalah foto yang aku ambil secara diam-diam saat si kakek memengang tangan nenek untuk membantu nenek tersebut yang sedang naik ke anak tangga halte..
halte sma 3 ya??
BalasHapuskeren ceritanya :)
original banget ^^
ayo terus berkarya adek letingku :)
bukan bang... tapi halte yang di dpan RSUZA yg baru tuhh.. :)
BalasHapus