Kamis, 14 Juni 2012

Jika Aku Menikah Nanti


jika aku menikah nanti... aku ingin menikah di usia 23, 24, atau 25 tahun dan dengan seorang pria yang usianya tidak terlalu berbeda jauh denganku..

bagiku, menikah bukanlah hanya semata-mata hal yang harus dilakukan untuk sekedar hidup bersama pasangan atau untuk melegalkan (maaf) hubungan seks..

menikah itu harus punya visi!

ya. ibaratnya ketika kita menikah, kita sedang mengarungi lautan kehidupan yang luas.
kita ada dalam sebuah bahtera. kita dan pasangan yang menentukan kemana arahnya dan bagaimana mengarunginya.. dan ketika ada badai, maka bagaimana cara menghadapinya adalah tergantung dari kita dan pasangan..

memilih pasangan, pentingkah?


Rasulullah pernah bersabda bahwa pasangan itu dipilih berdasarkan 4 kriteria: hartanya, keturunannya, wajahnya, dan agamanya. maka pilihlah yang beragama, niscaya kamu akan bahagia.

dalam islam sangat dianjurkan untuk mencari pasangan yang beragama. dalam konteks ini yang disebut dengan beragama bukanlah hanya sekedar memiliki agama, namun juga bagaimana ketaatan serta ketakwaannya dalam menjalankan perintah Tuhannya.

jika urusannya dengan Tuhannya yang menciptakannya saja tidak beres, bagaimana dengan urusan-urusan yang lain?

bagiku, suami yang baik agamanya adalah suatu keharusan. menjadi suami bukanlah hanya sekedar urusan menafkahi lahir-batin. menjadi suami adalah menjadi imam, bukan hanya imam di dunia, namun juga imam yang dapat menuntun keluarganya menuju surga. karena di akhirat kelak, seorang suami harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Tuhan mengenai keluarganya.

selain masalah agama, masalah ilmu dan akhlak juga tidak kalah pentingnya.

laki-laki yang memiliki keistimewaan adalah laki-laki yang memiliki ketakwaan serta kesalihan akhlak. ia mengetahui hukum-hukum Allah mengenai bagaimana cara memperlakukan istri dan anak-anaknya, menjaga kehormatan dirinya, keluarga dan agamanya, sehingga dengan demikian ia dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna sebagai suami, mendidik anak, dan memenuhi kebutuhan keluarganya dengan harta yang halal.

mengenai harta dan wajah, itu tidak menjadi prioritas utamaku.
bagiku, harta bisa dicari jika mau berusaha. karena sesungguhnya rezeki dari Allah pasti akan datang kepada hambanya yang bersungguh-sungguh.

dan mengenai wajah, jika hatinya baik, maka wajahnya pasti akan terlihat menarik.. :)

menjadi ibu rumah tangga, kenapa tidak?


mungkin bagi sebagian besar wanita ingin tetap bekerja setelah memiliki anak. menjadi wanita karir (mungkin) kelihatannya lebih keren dan prestisius jika dibandingkan dengan menjadi ibu rumah tangga.
menjadi wanita karir akan selalu berpenampilan rapi dan wangi, sedangkan menjadi ibu rumah tangga kesannya adalah berbaju daster dan bau asap dapur. begitulah kira-kira.

sebagian besar wanita berpikir bahwa ia pastilah bisa menyeimbangkan antara karir, rumah, dan suami. tapi kenyataannya tidak seindah apa yang dibayangkan. pasti akan ada salah satu pihak yang dikorbankan. dalam konteks ini biasanya yang menjadi korban adalah anak.

bagiku, pekerjaan paling mulia di dunia adalah menjadi ibu rumah tangga.
aku tidak butuh materi, aku hanya ingin membangun keluarga yang baik dari rumah..
aku ingin mendidik anak-anakku agar dapat menjadi sukses..

aku ingin mendidik anakku agar tidak salah gaul..

aku ingin membuatkan bekal makanan untuk anakku,
menyambutnya dengan hangat ketika ia pulang,
mendengar ceritanya sepulang sekolah,
membantunya membuat pekerjaan rumah,
menemaninya menonton TV,
membacakan dongeng sebelum ia tidur,
mengecup keningnya..

aku ingin menjadi istri yang baik suamiku, dan ibu yang baik bagi anak-anakku..

bagiku, kesuksesan dalam hal materi itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kesuksesan dalam mendidik anak menjadi anak yang sukses.

karena sesungguhnya dibalik anak yang sukses ada ibu yang luar biasa.

anak adalah amanah dari Allah yang nantinya pasti akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah. bagaimana anak kita nantinya, ya tergantung bagaimana kita membentuknya..

aku tak ingin menelantarkan anak-anakku sehingga mereka mencari kesenangan lain dan terjerumus dalam hal-hal yang negatif..

Seandainya harus bekerja pun, aku ingin pekerjaan yang tidak terlalu menguras waktu dan dapat bisa bersama dengan anak-anakku..

... because your children need your presence (kehadiran) more than your presents (hadiah)..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar