Kamis, 14 Oktober 2010

penyesalan yang (selalu) datang terlambat..

"sil.. si putri hamil!"

siang itu aku dikagetkan oleh sebuah sms yg tiba2 nongol di hape-ku.. sebuah sms dari Irene, sahabat lamaku yang jauh dimata..

kaget. antara percaya dan enggak. tapi cenderung gak percaya. itu yg aku rasain pada saat itu... pengen nelpon tapi gak bisa. suasana di damri siang itu terlalu ribut. sulit untuk mendengarkan setiap detil berita. akhirnya ku sms balik aja si sahabat tadi:

"eh, yg bener ren? kok bisa?" secepat mungkin kuketik setiap huruf demi huruf.. rasa penasaran dengan cepat menjalari setiap sudut pikiranku. berharap smsku secepat mungkin dibalas dan aku dapat sampai dirumah secepat kilat..

drrrrrrrrrttttt.. hapeku bergetar. ada sms masuk. secepat mungkin kubaca smsnya. dari sahabatku yang tadi.

"ya bisa lah sil. sama pacarnya. skrg udh 3 bln."
"trus, kuliahnya gmn sekarang?" balasku.
"di DO. kasian kan?" balas sahabatku.
"ok. tunggu ya. sekitar setengah jam lagi aq telpon. lg di jalan nih."

setelah sampai ke rumah, ganti baju, dan makan, langsung ku telepon sahabatku tadi. kita ngebicarain banyak hal tentang si putri. miris banget dengernya..

untuk sekedar tahu saja, putri ini adalah salah satu siswi yg berprestasi bagus saat kami masih SMA. cantik, tinggi, langsing, kulitnya putih, rambut panjang, religius, ramah, santun, anak orang berada, disayangi guru2.. pokoknya perfect deh! dan disaat denger berita kayak gitu rasanya kayak ga percaya aja kalo dia bisa ngelakuin hal kotor seperti itu..

dari hasil pembicaraan dengan irene, ternyata suaminya si putri adalah pacarnya sejak kelas 1 SMA dulu. pacarnya kini masih kuliah semester 7 dan kerja sampingan di sebuah toko elektronik.

sekarang ini katanya si putri udah di DO. menyedihkan. padahal aku tahu kalo bidang keilmuan yang sedang ia tempuh sekarang ini adalah cita2nya sedari dulu. dan kini semuanya harus pupus hanya karena kenikmatan sementara yg tidak seharusnya ia rasakan di usianya yang masih muda belia ini. ia telah kehilangan banyak kesempatan yang gak bakalan ia dapetin lagi. dia gak bakalan bisa hang out bareng temen2 kayak dulu lagi, hunting baju, hunting makanan bareng2 lagi.. banyak hal yg telah ia sia-siakan. aku yakin dia pasti menyesal. menyesal seumur hidup.

tentang orang tuanya, yang pasti mereka kecewa, namun mereka tidak punya pilihan lain selain menikahkan anak mereka dengan pemuda yang tidak diinginkan  untuk menjadi menantu mereka pada saat ini.. malu, itu pasti.

tidak hanya orang tuanya, namun anaknya juga kena imbas dari perbuatan 'nikmat sesaatnya' itu. anaknya pasti akan tertekan secara psikologis begitu ia tahu bahwa dulunya ia tidak diinginkan oleh orangtuanya. dalam psikologi perkembangan anak disebutkan bahwa anak tersebut termasuk dalam kategori anak yang tidak diinginkan. anak yang tidak diinginkan biasanya memiliki sifat pembangkang dan keras kepala. selain itu kata orang tua jaman dahulu, katanya kalau anak seperti itu cenderung mengulangi perbuatan kedua orangtuanya (hubungan sex sebelum menikah) di masa lampau..

menikah tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. dibutuhkan kesiapan fisik dan mental untuk menjalaninya. menikah juga bukan hanya mempersatukan dua jiwa, namun juga berbagai jiwa. dan sulit bagi pasangan yg berusia muda untuk mempersatukan berbagai perbedaan dan juga konflik yg ada dalam kondisi emosi yang masih labil.. banyak pasangan yg pada akhirnya berujung pada perceraian karena tidak mampu mengatasinya..

dan untuk temanku putri, semoga kamu bahagia atas keputusan yang telah kamu pilih.. selamat menempuh hidup baru, dan semoga kamu dapat menjaga dan mendidik anakmu sebaik mungkin.. :)

semoga gak ada putri2 lain yang bernasib sama denganmu.. :)

* putri dan irene bukanlah nama sebenarnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar